Sejarah Pangeran Al-Fatih
Muhammad Al-Fatih merupakan sebutan
bagi sultan Muhammad II dari kekaisaran Dinasti Utsmaniyyah. Diberinya sebutan
Al-Fatih karena keberhasilannya menaklukan Konstantinopel. Kota Konstantinopel
merupakan kota yang memiliki benteng yang sangat kuat, terdiri dari benteng alam 3 lautan yang mengelilinginya
yaitu Marmara, selat Bosphorus dan golden Horn. Daratanya dipagari
dengan tembok berlapis kokoh yang terbentang dari laut Marmara sampai tanduk
Emas.
Konstantinopel merupakan kota yang
menjadi simbol dan pusat kendali kekuasaan imperium adikuasa. Suatu ketika Nabi
bersabda “Kota Konstantinopel itu sungguh akan ditaklukan (oleh umat Islam),
pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada
di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan”.
Setelah Nabi wafat mulai dari pemerintahan
khulafaurrasyidin umar bin khattab telah merencanakan untuk menaklukan kota
Konstantinopel dan belum sempat menyerang, Umar telah mangkat, dilanjutkan oleh
Utsman bin Affan, namun gagal karena sangat kokohnya pertahanan Konstantinopel.
Dalam hitungan kemiliteran pada saat itu memang Konstantinopel dianggap sebagai
kota yang paling aman dan terlindungi.
Masa pemerintahan khulafaurrasyidin
belum berhasil menaklukan kota Konstantinopel dilanjutkan oleh pemerintahan
dinasti Umayyah, namun juga belum mampu menaklukan kekokohan konstantinopel.
Setelah dinasti Umayyah runtuh digantikan Dinasti Abbasiyah. Usaha untuk
menaklukan Konstantinopel terus berlanjut. Pada masa itu sekitar tahun
90H/810M, serangan yang dipimpin oleh Harun al-Rasyid sempat membuat Byzantium
bergolak di bawah panglima perang Sulhan Alib Arsalan yang berjumlah 15.000
berhasil mengalahkan pasukan yang berjumlah 200.000.
Belum sampai berhasil menaklukan
Konstantinopel, Dinasti Abbasiyah di Baghdad berhasil dihancurkan oleh tentara
Mongolia. Dari situ beralihlah kekuasaan ketangan Dinasti Utsmaniyyah. Kota
demi kota berhasil direbut, bahkan sampai ke dataran Eropa dan puncaknya pada
hari kamis 26 Robiul Awwal 857 H atau
bertepatan dengan 6 April 1453 M, Sultan Muhammad II bersama 150.000 pasukan
dan 400 kapal perang berhasil mengepung Konstantinopel. Tepat tanggal 29 Mei
1453 M hari selasa dini hari, sejarah mencatat setelah shalat tahajud, Sultan
Muhammad II memberi komando serangan atas Konstantinopel dengan teriakan Takbir
yang membakar semangat seluruh pasukan. Alhamdulilah kota Konstantinopel jatuh
ketangan Islam.
Sejak
saat itu Sultan Muhammad II dan pasukannya benar-benar menjadi pembuka kota
Konstantinopel. Sehingga, Sultan Muhammad II yang baru berusia 21 tahun
tersebut mendapat julukan Sultan Muhammad Al-Fatih. Selain keberhasilannya menaklukan
Konstantinopel, Pangeran Al-Fatih sudah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an
dan sudah mampu menggunakan bahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin dan
Yunani sejak usia muda. Pangeran Al-Fatih juga memiliki kepakaran di bidang
ketentaraan, sains dan matematika. Hal menarik yang tidak kalah pentingnya
Sejak baligh Pangeran Al-Fatih tidak pernah meninggalkan shalat wajib, rawatib
dan tahajud hingga meninggal dunia.
Berawal
dari situ dengan dinamainya Ambalan MA Madania Bantul dengan nama Pangeran
Al-Fatih diharapkan bisa menjadi pembuka untuk kemajuan MA Madania.
Adapun Logo ambalan Al-fatih adalah sebagai berikut:
Makna
Logo Ambalan PANGERAN AL-FATIH Pramuka MA Madania adalah sebagai berikut:
1. Segi lima melambangkan rukun Islam ada 5
2. Warna hitam garis segi lima melambangkan
kokohnya persatuan yang tidak dapat dipatahkan
3. Warna dasar biru melambangkan kedamaian
4. Bintang berjumlah 5 melambangkan point rukun Islam terdiri dari Syahadat,
sholat, puasa, zakat dan haji
5. Dua tunas kelapa melambangkan kedewasaan
6. Tugu melambangkan domosili MA Madania di
DIY
7. Tinggi tugu melambangkan cita-cita yang
menjulang keatas dan akan diraih
8. Tulisan PANGERAN AL-FATIH
melambangkan nama ambalan
9. Pedang melambangkan salah satu senjata
untuk meraih cita-cita
10. Belati melambangkan salah satu senjata
untuk meraih cita-cita
11. Tulisan MADANIA melambangkan pangkalan
MA Madania
12. Warna putih pada tulisan MADANIA
melambangkan suci dan tulusnya tujuan MA Madania
13. Pita hitam melambangkan sifat berani
karena benar dan amar ma’ruf nahi munkar
14. Buku terbuka melambangkan wawasan yang
luas, inklusif, dan berpandangan luas
15. Pulpen melambangkan salah satu alat
untuk mengikat Ilmu
SEJARAH
DEWI ASMA
Dewi
Asma merupakan putri Abu Bakar r.a, saudara seayah Aisyah Ummul Mu’minin.
Beliau 10 tahun lebih tua dari Aisyah. Asma’ termasuk salah satu wanita di kota
mekkah yang pertama masuk Islam setelah 17 sahabat mengucap dua kalimah
syahadah, Asma’pun kemudian di baiat oleh Rasulullah SAW.
Suatu
saat Asma menikah dengan az-Zubair, dan melahirkan seorang bayi yang diberi
nama Abdullah ibnu Zubair. Asma dikenal sebagai pribadi yang Islami dan
berperangai baik. Bahkan beliau sampai rela merelakan ayahnya menyumbangkan
seluruh hartanya untuk tegaknya agama Allah. Pada saat itu harta ayahnya
berkisar 5.000 hingga 6.000 dinar. Padahal beliau tidak memiliki kekayaan
kecuali kuda namun teteap merelakan ayahnya menghabiskan seluruh hartanya untuk
agama Allah.
Asma
juga seorang muslimah yang tangguh. Ia mengikuti perang Yarmuk bersama
zubair dan menunjukan keberaniannya
dengan bersenjatakan sebuah belati. Umar bin Khattab sangat menghormati Asma.
Ketika menjadi khalifah, Umar memberinya tunjangan sebesar 1.000 dirham.
Asma
selain tangguh juga cerdas. Beliau meriwayatkan 58 hadis dari Nabi SAW. Beliau
juga dikenal sebagai penyair yang pemberani dan mempunyai logika dan bayan.
Sampai usia lanjut ia tetap melakukan syiar Islam. Pada waktu wafatnya, Asma
masih memiliki gigi yang utuh serta ingatanya masih bagus meski usianya telah
mencapai 100 tahun.
Dengan
dinamainya ambalan puti dengan nama dewi Asma diharapkan siswi MA Madania
memiliki kepribadian yang baik serta memiliki kecerdasan yang dapat memajukan
MA Madania pada umumnya.
Adapun logo ambalan DEWI ASMA adalah sebagai berikut:
Makna
Logo AmbalanDEWI ASMA Pramuka MA Madania
1. Segi lima melambangkan rukun Islam ada 5
2. Warna hitam garis segi lima melambangkan
kokohnya persatuan yang tidak dapat dipatahkan
3. Warna dasar biru melambangkan kedamaian
4. Bintang berjumlah 5 melambangkan point rukun Islam terdiri dari Syahadat,
sholat, puasa, zakat dan haji
5. Dua tunas kelapa melambangkan kedewasaan
6. Tugu melambangkan domosili MA Madania di
DIY
7. Tinggi tugu melambangkan cita-cita yang
menjulang keatas dan akan diraih
8. Tulisan DEWI ASMA
melambangkan nama ambalan
9. Pedang melambangkan salah satu senjata
untuk meraih cita-cita
10. Belati melambangkan salah satu senjata
untuk meraih cita-cita
11. Tulisan MADANIA melambangkan pangkalan
MA Madania
12. Warna putih pada tulisan MADANIA
melambangkan suci dan tulusnya tujuan MA Madania
13. Pita hitam melambangkan sifat berani
karena benar dan amar ma’ruf nahi munkar
14. Buku terbuka melambangkan wawasan yang
luas, inklusif, dan berpandangan luas
15. Pulpen melambangkan salah satu alat
untuk mengikat Ilmu
0 komentar:
Posting Komentar